Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Pendidikan Orang Dewasa Sebuah Pengantar

Bahan bacaan Pendidikan Orang Dewasa Sebuah Pengantar Pendahuluan Pada dasarnya "orang dewasa" memiliki banyak pengalaman baik dalam bidang pekerjaannya maupun pengalaman lain dalam kehidupannnya. Tentu saja untuk menghadapi peserta pendidikan yang pada umumnya adalah "orang dewasa" dibutuhkan suatu strategi dan pendekatan yang berbeda dengan "pendidikan dan pelatihan" ala bangku sekolah, atau pendidikan konvensional yang sering disebut dengan pendekatan Pedagogis. Dalam praktek "pendekatan pedagogis" yang diterapkan dalam pendidikan dan pelatihan seringkali tidak cocok. Untuk itu, dibutuhkan suatu pendekatan yang lebih cocok dengan "kematangan", "konsep diri" peserta dan "pengalaman peserta". Di dalam dunia pendidikan, strategi dan pendekatan ini dikenal dengan "Pendidikan Orang Dewasa" (Adult Education). Pengertian Malcolm Knowles dalam publikasinya yang berjudul "The Adult Learner, A Neglec

PENELITIAN DESKRIPTIF

Sesuai dengan nama jenis penelitiannya, penelitian desktiptif ditandai adanya upaya untuk mengetahui kondisi sesuatu, baik itu berupa situasi atau keadaan, mutu atau kualitas kinerja seseorang, atau kaitan antara dua kondisi yang berupa hubungan atau perbandingan. Dengan demikian laporan enelitian deskriptif berupa paparan tentang kondisi sesuatu yang dapat menunjukkan kualitas, sehingga dari kualitas tersebut pembaca laporan dapat memperoleh manfaat, mungkin berupa pancingan untuk memikirkan tindak lanjut demi penyempurnaan kualitas kondisi sesuatu yang dipaparkan. • JENIS-JENIS PENELITIAN DESKRIPTIF Ada beberapa bentuk penelitian deskriptif, tetapi dalam pembicaraan ini hanya disebutkan tiga jenis saja yang sering muncul dalam KTI, yaitu (a) penelitian deskriptif biasa, (b) penelitian deskriptif korelasi, dan (c) penelitian deskriptif komparasi. 1. Contoh Penelitian Deskriptif Biasa Penelitian deskriptif biasa adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memaparkan keadaan yang i

PEMBINAAN OLIMPIADE TINGKAT SEKOLAH DASAR

PEMBINAAN OLIMPIADE TINGKAT SEKOLAH DASAR SOAL STATISTIKA DASAR PILIHAN GANDA 1. Penduduk suatu perkampungan diketahui ada 182 jiwa berusia kurang dari 40 tahun, 128 jiwa berusia lebih dari 20 tahun, sedangkan 85 jiwa berusia diantara 20 dan 40 tahun. Banyak penduduk di perkampungan itu adalah a. 185 jiwa b. 200 jiwa c. 225 jiwa d. 395 jiwa 2. Hasil bagi kedua bilangan adalah 4 dan selisihnya adalah 36. Berapakah rata-rata kedua bilangan tersebut a. 15 b. 25 c. 30 d 50 3. Berapa harapan munculnya gambar pada uang logam yang dilempar sebanyak 5 kali adalah .... a. 1/5 b. 2/5 c. 5/2 d 5 4. Berapa harapan munculnya gambar pada uang logam yang dilempar sebanyak 30 kali adalah .... a. 30 b. 5 c. 10 d 15 5. Peluang munculnya mata dadu 4 jika sebuah dadu dilempar sekali adalah adalah .... a. 1/6 b. 2/6 c. 3/6 d 4/6 6. Peluang munculnya mata dadu ganjil jika sebuah dadu dilempar sekali adalah .... a. 1/6 b. 2/6 c. 3/6 d 4/6 7. Sebuah kotak berisi 4 bola merah, 5 bola kuning

Tujuan dari Statistika

1.1 Tujuan dari Statistika Definisi Statistika Statistika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Atau dengan kata lain, statistika menjadi semacam alat dalam melakukan suatu riset empiris. Dalam menganalisis data, para ilmuwan menggambarkan persepsinya tentang suatu fenomena. Deskripsi yang sudah stabil tentang suatu fenomena seringkali mampu menjelaskan suatu teori. (Walaupun demikian, orang dapat saja berargumentasi bahwa ilmu biasanya menggambarkan bagaimana sesuatu itu terjadi, bukannya mengapa). Penemuan teori baru merupakan suatu proses kreatif yang didapat dengan cara mereka ulang informasi pada teori yang telah ada atau mengesktrak informasi yang diperoleh dari dunia nyata. Pendekatan awal yang umumnya digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena adalah statistika deskriptif. Statistika Deskriptif Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan menampilkannya dalam b

ANALISIS KETERKAITAN HASIL AHP DENGAN CVM

VII ANALISIS KETERKAITAN HASIL AHP DENGAN CVM Studi AHP menghasilkan prioritas utama teknologi pengomposan dan incenerator untuk diterapkan dalam pengolahan sampah di Jakarta Timur. Teknologi pengomposan akan efisien digunakan jika terdapat kegiatan pemisahan sampah organik dan anorganik dari sumber penghasil sampah. Jika tidak, proses pengomposan akan menjadi mahal karena adanya komponen biaya pemisahan bahan baku kompos. Disamping itu tidak efisien pula dari segi waktu karena adanya kegiatan pemisahan sampah berarti menambah waktu proses. Untuk itu, jika akan mengembangkan teknologi pengomposan dalam kegiatan pengolahan sampah, perlu diperhatikan kebiasaan masyarakat dalam membuang sampahnya. Masyarakat dituntut partisipasinya dalam bentuk kesediaannya melakukan pembuangan sampah secara terpisah antara sampah organik dan anorganik. Hasil studi CVM yang dilakukan terhadap kelompok rumah tangga menunjukkan bahwa sekitar 50% populasi rumah tangga di Jakarta Timur keberatan

DISTRIBUSI NORMAL UMUM

DISTRIBUSI NORMAL UMUM Distribusi normal umum ini merupakan distribusi dari peubah acak kontinu yang paling banyak sekali dipakai sebagai pendekatan yang baik dari distribusi lainnya dengan persyaratan tertentu. Sifat-sifat distribusi normal umum secara matematika dipelajari pertama kali oleh tiga orang ahli, yaitu: 1. Abraham de Moivre (1667 - 1745) 2. Pierre Laplace (1749 - 1827) 3. Karl Gauss (1777 - 1855) Abraham de Moivre, seorang matematikawan dari Inggris yang menenmukan distribusi normal pada tahun 1733 sebagai hasil dari pendekatan distribusi binomial dan penggunaannya terhadap masalah dalam permainan yang bersifat untung-untungan. Kemudian Laplace tahun 1774 mengenal distribusi normal sebagai hasil dari beberapa kekeliruan dalam Astronomi. Gauss tahun 1809 menggunakan kurva normal untuk menggambarkan teori kekeliruan pengukuran meliputi penghitungan orbit bintang di langit. Sepanjang abad ke-18 dan ke-19, beberapa upaya dibuat untuk menetapkan model normal seba

DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAHAN BELAJAR MANDIRI 4 DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENDAHULUAN Seperti anda pelajari pada bagian sebelumnya, pada hakikatnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diawali dari keinginan kuat dari guru sebagai peneliti untuk memperbaiki, memperbaharui dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang disinyalir selalu membosankan dan menjenuhkan siswa. Metode pembelajaran bersifat konvensional, materi pembelajaran jauh dari kebutuhan siswa, dan kegiatan belajar berpusat pada guru, sehingga kian membingungkan apa yang siswa inginkan. Penelitian Tindakan Kelas berupaya bagaimana memperbaiki kinerja guru dan aktivitas siswa berusaha untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berangkat dari kondisi seperti ini guru merancang kegiatan yang dimulai dari merencanakan, mengimplementasikan, mengamati dan akhirnya mengevaluasi serta merefleksi upaya yang paling tepat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Tentunya masalah yang berhubungan denga