Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

DEMI CINTA

DEMI CINTA Oleh : Prof. DR. Rasidi, Phd. Rasa cinta dengan keagungannya membangun indahnya hidup. Membahagiakan semua rasa sedih, meramaikan semua rasa sepi. Menenggelamkan rasa gundah gulana. Mencaci rasa malas, mengusir rasa malu dan mengembangkan semerbak kebaikan. Dengan segenap rasa kasih akan menghilangkan dendam, yang telah mengakar kuat. Dengan sayangnya akan melembutkan kerasnya pikiran dan meluluhkan batu karang. Hati ini telah dianugerahi secercah kebaikan yang terwujud dalam konsepsi yang agung dan mampu meragukan rasa jahat. Dengan rahmat yang yang begitu membahagiakanlah manusia terus membangun hidup dengan cinta. Siapa yang tidak mempunyai cinta, semua orang mempunyai rasa ini dengan kadarnya masing-masing. Setiap orang diberikan benih cinta, yang menjadikannya berbeda adalah bagaiamana menjaga benih itu untuk tampak dan berkembang subur. Beruntung bagi mereka yang bisa berkembang dan mampu  menyuburkan benih cinta, dan kurang beruntung bagi mereka yang mendapati benih m

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA ITU BUTUH PERJUANGAN BANYAK PIHAK

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA ITU BUTUH PERJUANGAN BANYAK PIHAK Oleh : Prof. DR. Rasidi, M.Pd                 Saat ini sedang hangat tentang isu dan penerapan pendidikan karakter bngsa yang harus dilaksanakan oleh semua elemen pendidikan. Hal ini disinyalir karena banyaknya permasalahan bangsa yang begitu rumit dan problematika yang tak berujung penyelesaiannya. Permasalahan dari skala kecil hingga skala pemerintahan. Permasalahan kecil begitu banyak dari kemiskinan, perbudakan terselubung, kelaparan, berujung pada pembunuhan moral dan sikap sosia yang keliru. Permasalahan ditingkat pemerintahan mulai dari masalah kepemimpinan nasional, partai politik, anggota dewan yang bersikap layaknya anak TK sampai pada degradasi dan manipulasi politik. Banyak hal yang menarik dari masalah ini, dan yang sangat penting adalah masalah tentang penyebab dari maslah ini. Banyak yang mngkambinghitamkan pendidikan sebagai akar masalah dari degradasi moral bangsa. Dengan banyaknya perdebatan tentang masalah i

pembelajaran quantum

Gambar
Mengutip dari buku Quantum Learning bahwa yang terpenting dalam belajar adalah bagaimana cara belajar. Banyak pemahaman yang salah dalam dunia pendidikan formal yang menjadikan pendidikan sebgai produk formal yang belajar dengan logika, menghafal, membaca, menulis dan menghitung. Ini yang mengakibatkan banayak anak yang sangat senang ketika anak libur sekolah dan senang sekali ketika ada pelajaran kosong yang mensyaratkan bahwa pendidikan adalah hal yang harus dan wajib dikuti karena terpaksa. Padahal paradigma pembelajaran yang penting dan seharusnya adalah bagaimana siswa harus belajar membaca secara efektif, menulis dengan seni dan menyenangkan serta menghitung secara kontekstual dengan sukarela dan menyenangkan serta pembelajaran yang membelajarkan dan mencerahkan.                 Membaca  secara efektif adalah bagaimana bisa membaca dengan mengeluarkan sedikit energi dan mampu menyerap informasi sebanyak-banyaknya. Membaca mempunyai gayanya masing-masing. Ada yang senang dan nyam

survei gabusan

senin, 12 maret alhamdulillah kami berhasil untuk merencanakan dan sekaligus melaksanakan survei dengan lancar. kami akan mengadakan kegiatan kunjungan pendidikan dan refrteshing ke pasar seni gabusan dan gabusan park. semoga pas pelaksanaannya tanggal 19/20/21 maret 2012 akan lancar.