KONSEP MOTIVASI DASAR

5
KONSEP MOTIVASI DASAR
Terhadap anak-anaknya, orang tua biasanya mengatakan kata-kata klise
selama bertahun-tahun : “Dia sebenarnya memiliki kemampuan, namun tidak mau
berusaha.” Hanya sedikit dari kita yang peduli pada potensi yang kita miliki, dan
kebanyakan dari kita menerimanya sebagai suatu hal yang biasa. Einstein
menggaris bawahi keyakinannya tentang pentingnya kerja keras untuk mencapai
kesuksesan ketika ia berkata bahwa “jenius merupakan sepuluh persen inspirasi
dan sembilan puluh persen keringat.” Kenyataannya adalah bahwa sebagian orang
bekerja lebih keras, atau lebih besar upayanya daripada orang lain. Hasilnya adalah
individu yang memiliki kemampuan yang lebih rendah dapat mengalah kan rekanrekan
mereka yang tidak berbakat. Karena itulah, kinerja individu di tempat kerja
tidak hanya tergantung pada kemampuannya, tetapi juga pada motivasi yang
dimilikinya. Bab ini menyajikan berbagai penjelasan tentang mengapa sebagian
orang berupaya lebih keras dalam pekerjaan mereka daripada orang lain.
Proses Motivasi Dasar
Dalam bab berikutnya, kami akan menjelaskan berbagai teknik motivasi terapan.
APAKAH MOTIVASI ITU ?
Kita dapat mendefinisikan motivasi dari sisi perilaku yang ditampilkan
seseorang. Orang-orang yang termotivasi akan melakukan usaha yang lebih besar
daripada yang tidak. Namun, defenisi ini bersifat relatif yang lebih deskriptif
namun kurang subtantif mengatakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk
melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan
kebutuhan individu. Suatu kebutuhan (need), dalam terminologi kami, berarti
suatu kekurangan secara fisik atau psikologis yang membuat keluaran tertentu
terlihat menarik. Proses motivasi ini dapat dilihat dalam peraga 4 – 1.
Suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi menciptakan ketegangan, sehingga
merangsang dorongan dalam diri individu. Dorongan-dorongan ini menghasilkan
suatu pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan tertentu yang, jika tercapai, akan
memuaskan kebutuhan dan menyebabkan penurunan ketegangan.
Karyawan-karyawan yang termotivasi berada dalam suatu kondisi
tertekan. Untuk mengurangi ketegangan ini, mereka melakukan aktivitas. Semakin
besar tekanan, semakin banyak aktivitas yang dibutuhkan untuk mengurangi
ketegangan tersebut. Oleh karena itu, ketika kita melihat para karyawan bekerja
Kebutuhan yang
tidak tepuaskan
Tekanan
Dorongan
Perilaku
pencarian
Kebutuhan yang
tepuaskan
Penurunan
tekanan
69 70

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

manajemen sarana dan prasarana

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA (KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KESIAPAN BELAJAR)