Quantum Teaching - Menjadikan Kelas Menggairahkan
Quantum Teaching - Menjadikan Kelas Menggairahkan
Contributed by Hendry Risjawan
Friday, 16 January 2009
Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan, ditemukan
sebuah pendekatan pengajaran yang disebut dengan Quantum Teaching. Quantum Teaching sendiri berawal dari
sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria,
yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat
dan pasti mempengaruhi hasil belajar.
Pada perkembangan selanjutnya, Bobbi DePorter (penulis
buku best seller Quantum Learning
dan Quantum Teaching), murid Lozanov, dan Mike Hernacki, mantan guru dan
penulis, mengembangkan konsep Lozanov menjadi Quantum Learning. Metode belajar ini
diadopsi dari beberapa teori. Antara lain sugesti, teori otak kanan dan kiri,
teori otak triune, pilihan
modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) dan pendidikan
holistik.
Konsep itu sukses diterapkan di Super Camp, lembaga
kursus yang dibangun de Porter. Dilakukan sebuah penelitian untuk disertasi
doktroral pada 1991, yang melibatkan sekitar 6.042 responden. Dari penelitian
itu, Super Camp berhasil mendongkrak potensi
psikis siswa. Antara lain peningkatan motivasi 80%, nilai belajar 73% ,
meningkatkan harga diri 84% dan melanjutkan penggunaan keterampilan
98%.
Persamaan Quantum
Teaching ini diibaratkan mengikuti konsep Fisika Quantum
yaitu:
E = mc2
E = Energi (antusiasme, efektivitas
belajar-mengajar,semangat)
M = massa (semua individu yang
terlibat, situasi, materi, fisik)
c = interaksi (hubungan yang tercipta di
kelas)
Berdasarkan persamaan ini dapat dipahami, interaksi
serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap
efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik.
B. Arti Quantum
Teaching
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang
mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum
Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara
menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui
interaksi yang terjadi di dalam kelas.
Dalam Quantum
Teaching bersandar pada konsep ‘Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan
dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran
dengan Quantum Teaching tidak
hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa
juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan
ketika belajar.
Dengan Quantum teaching kita dapat mengajar dengan
memfungsikan kedua belahan otak kiri dan otak kanan pada fungsinya
masing-masing. Penelitian di Universitas California
mengungkapkan bahwa masing-masing otak tersebut mengendalikan aktivitas
intelektual yang berbeda.
Otak kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi,
dan hal lain yang memerlukan pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan
yang deduktif dan analitis. Bgian otak ini yang digunakan berpikir mengenai
hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Kita dapat memfokuskan diri pada
garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan tentang warna dan
irama.
Otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak
dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain
yang memerlukan kreativitas, orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik.
Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan
matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala rupa dan bentuk, warna-warni
dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran dan dimensi yang
mengikat.
C. Prinsip Quantum
Teaching
Prinsip dari Quantum
Teaching, yaitu:
1. Segalanya
berbicara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran
semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.
2. Segalanya
bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi
yang kita ajarkan.
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
3. Pengalaman
sebelum konsep, dari pengalaman guru dan siswa diperoleh banyak
konsep.
4. Akui setiap
usaha, menghargai usaha siswa sekecil apa pun.
5. Jika layak
dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus memberi pujian pada
siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita. Misalnya saja dengan memberi
tepuk tangan, berkata: bagus!, baik!, dll.
Kerangka rancangan Belajar Quantum Teaching yang dikenal sebagai
TANDUR
1. TUMBUHKAN. Tumbuh-
kan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaat BAgiKU
“
(AMBAK), dan manfaatkan kehidupan
pelajar
ALAMI. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang
dapat dimengerti semua pelajar
NAMAI. Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus,
strategi sebuah “masukan”
DEMONSTRASIKAN. Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk
‘menunjukkan bahwa mereka tahu”
ULANGI. Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan
menegaskan , “Aku tahu dan memang tahu ini”.
RAYAKAN. Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan
pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan
D. Petunjuk Pelaksanaan Quantum Teaching (Contoh Kasus di SMA
Anu)
Guru wajib memberi keteladanan sehingga layak menjadi
panutan bagi peserta didik, berbicaralah yang jujur , jadi pendengar yang baik
dan selalu gembira (tersenyum).
Guru harus membuat suasana belajar yang
menyenangkan/kegembiraan. “learning is
most effective when it’s fun. ‘Kegembiraan’ disini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajari) ,
dan nilai yang membahagiakan pada diri peserta didik.
Lingkungan Belajar yang aman, nyaman dan bisa membawa
kegembiraan:
Pengaturan meja dan kursi diubah dengan berbagai bentuk
seperti bentuk U, lingkaran
Beri tanaman, hiasan lain di luar maupun di dalam kelas
Pengecatan warna ruangan, meja, dan kursi yang yang
menjadi keinginan dan kebanggaan kelas
Ruangan kelas dihiasi dengan poster yang isinya slogan,
kata mutiara pemacu semangat, misalnya kata: “Apapun yang dapat Anda lakukan, atau ingin Anda
lakukan, mulalilah. Keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan, dan keajaiban di
dalamnya” (Goethe).
Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan
terlibat dan berpengaruh yang kuat pada proses belajarnya. Guru dapat
mempengaruhi suasana emosi siswa dengan cara :
-
kegiatan-kegiatan pelepas stres seperti menyanyi
bersama, mengadakan permainan, outbond dan sebagainya.
aktivitas-aktivitas yang menambah kekompakan seperti
melakukan tour, makan bersama dan sebagainya.
menyediakan forum bagi emosi untuk dikenali dan
diungkapkan yaitu melalui bimbingan konseling baik oleh petugas BP/BK maupun
guru itu sendiri.
Memutar musik
klasik ketika proses belajar mengajar berlangsung. Namun sekali-kali
akan diputarkan instrumental dan
bisa diselingi jenis musik lain untuk bersenang-senang dan jeda dalam
pembelajaran.
Sikap guru kepada peserta didik :
-
Pengarahan “Apa manfaat materi pelajaran ini bagi
peserta didik” dan tujuan
Perlakukan peserta didik sebagai manusia
sederajat
Selalu menghargai setiap usaha dan merayakan hasil kerja
peserta didik
Memberikan stimulus yang mendorong peserta
didik
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Mendukung peserta 100% dan ajak semua anggota kelas
untuk saling mendukung
Memberi peluang peserta didik untuk mengamati dan
merekam data hasil pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan jawaban,
menjelaskan sambil memberikan argumentasi, dan sejumlah
penalaran.
Terapkan 8 kunci keunggulan ini kedalam rencana
pelajaran setiap hari. Kaitkan kunci-kunci ini dengan kurikulum.
-
Integritas: Bersikaplah jujur, tulus, dan menyeluruh.
Selaraskan nilai-nilai dengan perilaku Anda
Kegagalan Awal
Kesuksesan:
Pahamilah bahwa kegagalan hanyalah memberikan informasi yang Anda butuhkan untuk
sukses
Bicaralah dengan Niat
Baik: Berbicaralah
dengan pengertian positif, dan bertanggung jawablah untuk berkomunikasi yang
jujur dan lurus. Hindari gosip.
Hidup di Saat
Ini: Pusatkan
perhatian pada saat ini dan kerjakan dengan sebaik-baiknya
Komitmen: Penuhi janji dan kewajiban, laksanakan
visi dan lakukan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan
Tanggung Jawab: Bertanggungjawablah atas tindakan
Anda.
Sikap Luwes dan
Fleksibel:
Bersikaplah terbuka terhadap perubahan atau pendekatan baru yang dapat membantu
Anda memperoleh hasil yang diinginkan.
Keseimbangan: Jaga keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa
Anda. Sisihkan waktu untuk membangun dan memelihara tiga bidang ini.
Guru yang seorang Quantum Teacher mempunyai ciri-ciri dalam
berkomunikasi yaitu :
-
Antusias : menampilkan semangat untuk
hidup
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Berwibawa : menggerakkan orang
Positif : melihat peluang dalam setiap
saat
Supel : mudah menjalin hubungan dengan beragam peserta
didik
Humoris : berhati lapang untuk menerima
kesalahan
Luwes : menemukan lebih dari satu untuk mencapai
hasil
Menerima : mencari di balik tindakan dan penampilan luar
untuk menemukan nilai-nilai inti
Fasih : berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan
jujur
Tulus : memiliki niat dan motivasi
positif
Spontan : dapat mengikuti irama dan tetap menjaga
hasil
Menarik dan tertarik : mengaitkan setiap informasi
dengan pengalaman hidup peserta didik dan peduli akan diri peserta
didik
Menganggap peserta didik “mampu” : percaya akan
keberhasilan peserta didik
Menetapkan dan memelihara harapan tinggi : membuat
pedoman kualitas hubungan dan kualitas kerja yang memacu setiap peserta didik
untuk berusaha sebaik mungkin
Semua peserta didik diusahakan untuk memiliki
modul/buku sumber belajar lainnya, dan buku yang bisa dipinjam dari
Perpustakaan. Tidak diperkenankan guru mencatat/menyuruh peserta didik untuk
mencatat pelajaran di papan tulis
Dalam melakukan penilaian guru harus berorientasi pada :
-
Acuan/patokan. Semua kompetensi perlu dinilai sesuai
dengan acuan kriteria berdasarkan indikator hasil belajar.
Ketuntasan Belajar. Ketuntasan belajar ditetapkan dengan
ukuran atau tingkat pencapaian kompetensi yang memadai dan dapat
dipertanggungjawakan sebagai prasyarat penguasaan kompetensi
berikutnya.
Metoda penilaian dengan menggunakan variasi, antara lain
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Tes Tertulis : pertanyaan-pertanyaan
tertulis
Observasi : pengamatan kegiatan
praktik
Wawancara : pertanyaan-pertanyaan langsung tatap
muka
Portfolio : Pengamatan melalui bukti-bukti hasil
belajar
Demonstrasi
: Pengamatan langsung kegiatan praktik/pekerjaan yang
sebenarnya
Kebijakan sekolah dalam KBM yang patut diperhatikan oleh
guru :
Guru wajib mengabsensi peserta didik setiap masuk kelas
Masuk kelas dan keluar kelas tepat waktu. Jam pertama
misalnya 07.30 dan jam terakhir harus pulang sama-sama setelah bel berbunyi.
Pada jam istirahat tidak diperkenankan ada kegiatan belajar
mengajar.
Guru wajib membawa buku absen & daftar nilai, Silabus, RPP, program
semester, modul/bahan ajar sejenisnya ketika sedang
mengajar
Selama KBM tidak boleh ada gangguan yang dapat
mengganggu konsentrasi peserta didik. Misalnya guru/peserta berkomitmen bersama
untuk tidak mengaktifkan HP ketika PBM berlangsung
Guru harus mendukung kebijakan sekolah baik yang berlaku
baik untuk dirinya sendiri maupun untuk peserta didik dan berlaku
proaktif.
Untuk pelanggaran oleh peserta didik maka hukuman dapat
ditentukan secara musyawarah bersama peserta didik, namun untuk pelanggaran
kategori berat sekolah berat menentukan kebijakan sendiri.
Pengalaman belajar hendaknya menggunakan sebanyak
mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran.
Terdapat kegiatan membaca, menjelaskan, demonstrasi,
praktek, diskusi, kerja kelompok, pengulangan kembali dalam menjelaskan dan cara
lain yang bisa ditemukan oleh guru.
Gunakan spidol warna-warni dalam membantu menjelaskan di
papan tulis.
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Disarankan menggunakan media pendidikan seperti projector, bagan, dan sebagainya.
Diperbolehkan belajar di luar kelas seperti di bawah
pohon, dipinggir jalan
Siswa belajar : 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa
yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang di lihat dan dengar,
70% dari apa yang dikatakan, dan 90% dari apa yang dikatakan dan lakukan
(Vernon A. Magnessen, 1983). Ini
menunjukkan guru mengajar dengan ceramah, maka siswa akan mengingat dan
menguasai hanya 20% karena siswa hanya mendengarkan. Sebaliknya jika guru
meminta siswa untuk melakukan sesuatu dan melaporkanknya maka akan mengingat dan
menguasai sebanyak 90%.
Guru harus selalu menghargai setiap usaha dan hasil
kerja siswa serta memberikan stimulus yang mendorong siswa untuk bernuat dan
berpikir sambil menghasilkan kara dan pikiran kreatif. Ini memungkinkan siswa
menjadi pembelajar seumur hidup. Untuk itu guru bisa menggunakan berbagai metoda
dan pengalaman belajar melalui contoh yang konstekstual. Setiap kesuksesan dalam
belajar siswa layak untuk dirayakan.
Suasana belajar siswa, guru dapat mengarahkan kearah ke
ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik.
Suasana belajar juga melibatkan mental-fisik-emosi –sosial siswa secara
aktif supaya memberi peluang siswa untuk mengamati dan merekam data hasil
pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan jawaban, menjelaskan sambil
memberikan argumentasi, dan sejumlah penalaran.
E. Penutup
Sekolah yang didirikan DePorter itu, menjadi pusat
percontohan tempat metode Quantum
dipraktikkan. Remaja, karyawan, eksekutif perusahaan, menjadi murid di sekolah
ini. Tujuannya satu: menjadi manusia baru. Itulah sebabnya Jack Canfielf,
penulis buku Chicken Soup of the
Soul mengatakan, metode ini akan mengobarkan kembali api yang ada di
dalam diri Anda.
Penulis telah melakukan uji coba di SMK Y untuk
melaksanakan pengajaran model quantum ini, namun ternyata tidak semudah
harapan dan teori yang ditulis oleh DePorter, penulis mengalami hambatan antara
lain :
1. Ketika ada musik dalam pembelajaran, para guru
merasa keberatan dan merasa aneh. Mereka menganggap musik justru mengganggu
konsentrasi
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
2. Guru dan Siswa SMK Y tidak terbiasa mendengar musik
klasik, instrument yang lembut. Sehingga ketika musik dipaksakan di dengarkan di
kelas, siswa malah mengantuk dan guru merasa terganggu
3. Tidak bisa selamanya guru berlaku manis, baik dan
perhatian kepada siswa. Justru sikap ini bisa diremehkan siswa. Jadi guru dalam
hal ini harus lengkap perangainya bisa marah namun juga bisa ramah.
Namun untuk penerapan di SMA Favorite di sebuah kota Anu
dan di sebuah Lembaga Bimbingan Belajar, sungguh Quantum Teaching merupakan keberhasilan
yang luar biasa antara guru, siswa dan sekolah/Lembaga Bimbel dalam bersama-sama
meraih puncak prestasi. Jika Anda menjadi guru apa dan di sekolah mana saja
silahkan mencoba menerapkan Quantum
Teaching, dan penulis ucapkan : Selamat menjadi Guru Quantum yang ‘kan
menjadikan kelas “Bergairah dan
Menyenangkan”
Penulis: Guruvalah
Sumber :
Buzan, Tony, The Min
Map Book, New York: Dutton,
1993
DePorter, Bobbi and Mike Hernacki, Quantum Learning, New
York: Dell Publishing, 2001
________. et. Al., Quantum Teaching, New
York : dell Publishing, 2001.
Lozanov, George, Suggestology and Suggestopedia, Paris :
makalah yang disajikan kepada United Nations Educational Scientific and Cultural
Organization, 1087
Megensen, Vernon, Innovative Abstracks 5, 25 National
Institute for Staff and Organizational Development, University of Texas, Austin,
Texas, 1993
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Contributed by Hendry Risjawan
Friday, 16 January 2009
Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan, ditemukan
sebuah pendekatan pengajaran yang disebut dengan Quantum Teaching. Quantum Teaching sendiri berawal dari
sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria,
yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat
dan pasti mempengaruhi hasil belajar.
Pada perkembangan selanjutnya, Bobbi DePorter (penulis
buku best seller Quantum Learning
dan Quantum Teaching), murid Lozanov, dan Mike Hernacki, mantan guru dan
penulis, mengembangkan konsep Lozanov menjadi Quantum Learning. Metode belajar ini
diadopsi dari beberapa teori. Antara lain sugesti, teori otak kanan dan kiri,
teori otak triune, pilihan
modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) dan pendidikan
holistik.
Konsep itu sukses diterapkan di Super Camp, lembaga
kursus yang dibangun de Porter. Dilakukan sebuah penelitian untuk disertasi
doktroral pada 1991, yang melibatkan sekitar 6.042 responden. Dari penelitian
itu, Super Camp berhasil mendongkrak potensi
psikis siswa. Antara lain peningkatan motivasi 80%, nilai belajar 73% ,
meningkatkan harga diri 84% dan melanjutkan penggunaan keterampilan
98%.
Persamaan Quantum
Teaching ini diibaratkan mengikuti konsep Fisika Quantum
yaitu:
E = mc2
E = Energi (antusiasme, efektivitas
belajar-mengajar,semangat)
M = massa (semua individu yang
terlibat, situasi, materi, fisik)
c = interaksi (hubungan yang tercipta di
kelas)
Berdasarkan persamaan ini dapat dipahami, interaksi
serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap
efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik.
B. Arti Quantum
Teaching
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang
mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum
Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara
menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui
interaksi yang terjadi di dalam kelas.
Dalam Quantum
Teaching bersandar pada konsep ‘Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan
dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran
dengan Quantum Teaching tidak
hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa
juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan
ketika belajar.
Dengan Quantum teaching kita dapat mengajar dengan
memfungsikan kedua belahan otak kiri dan otak kanan pada fungsinya
masing-masing. Penelitian di Universitas California
mengungkapkan bahwa masing-masing otak tersebut mengendalikan aktivitas
intelektual yang berbeda.
Otak kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi,
dan hal lain yang memerlukan pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan
yang deduktif dan analitis. Bgian otak ini yang digunakan berpikir mengenai
hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Kita dapat memfokuskan diri pada
garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan tentang warna dan
irama.
Otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak
dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain
yang memerlukan kreativitas, orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik.
Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan
matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala rupa dan bentuk, warna-warni
dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran dan dimensi yang
mengikat.
C. Prinsip Quantum
Teaching
Prinsip dari Quantum
Teaching, yaitu:
1. Segalanya
berbicara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran
semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.
2. Segalanya
bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi
yang kita ajarkan.
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
3. Pengalaman
sebelum konsep, dari pengalaman guru dan siswa diperoleh banyak
konsep.
4. Akui setiap
usaha, menghargai usaha siswa sekecil apa pun.
5. Jika layak
dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus memberi pujian pada
siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita. Misalnya saja dengan memberi
tepuk tangan, berkata: bagus!, baik!, dll.
Kerangka rancangan Belajar Quantum Teaching yang dikenal sebagai
TANDUR
1. TUMBUHKAN. Tumbuh-
kan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaat BAgiKU
“
(AMBAK), dan manfaatkan kehidupan
pelajar
ALAMI. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang
dapat dimengerti semua pelajar
NAMAI. Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus,
strategi sebuah “masukan”
DEMONSTRASIKAN. Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk
‘menunjukkan bahwa mereka tahu”
ULANGI. Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan
menegaskan , “Aku tahu dan memang tahu ini”.
RAYAKAN. Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan
pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan
D. Petunjuk Pelaksanaan Quantum Teaching (Contoh Kasus di SMA
Anu)
Guru wajib memberi keteladanan sehingga layak menjadi
panutan bagi peserta didik, berbicaralah yang jujur , jadi pendengar yang baik
dan selalu gembira (tersenyum).
Guru harus membuat suasana belajar yang
menyenangkan/kegembiraan. “learning is
most effective when it’s fun. ‘Kegembiraan’ disini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajari) ,
dan nilai yang membahagiakan pada diri peserta didik.
Lingkungan Belajar yang aman, nyaman dan bisa membawa
kegembiraan:
Pengaturan meja dan kursi diubah dengan berbagai bentuk
seperti bentuk U, lingkaran
Beri tanaman, hiasan lain di luar maupun di dalam kelas
Pengecatan warna ruangan, meja, dan kursi yang yang
menjadi keinginan dan kebanggaan kelas
Ruangan kelas dihiasi dengan poster yang isinya slogan,
kata mutiara pemacu semangat, misalnya kata: “Apapun yang dapat Anda lakukan, atau ingin Anda
lakukan, mulalilah. Keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan, dan keajaiban di
dalamnya” (Goethe).
Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan
terlibat dan berpengaruh yang kuat pada proses belajarnya. Guru dapat
mempengaruhi suasana emosi siswa dengan cara :
-
kegiatan-kegiatan pelepas stres seperti menyanyi
bersama, mengadakan permainan, outbond dan sebagainya.
aktivitas-aktivitas yang menambah kekompakan seperti
melakukan tour, makan bersama dan sebagainya.
menyediakan forum bagi emosi untuk dikenali dan
diungkapkan yaitu melalui bimbingan konseling baik oleh petugas BP/BK maupun
guru itu sendiri.
Memutar musik
klasik ketika proses belajar mengajar berlangsung. Namun sekali-kali
akan diputarkan instrumental dan
bisa diselingi jenis musik lain untuk bersenang-senang dan jeda dalam
pembelajaran.
Sikap guru kepada peserta didik :
-
Pengarahan “Apa manfaat materi pelajaran ini bagi
peserta didik” dan tujuan
Perlakukan peserta didik sebagai manusia
sederajat
Selalu menghargai setiap usaha dan merayakan hasil kerja
peserta didik
Memberikan stimulus yang mendorong peserta
didik
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Mendukung peserta 100% dan ajak semua anggota kelas
untuk saling mendukung
Memberi peluang peserta didik untuk mengamati dan
merekam data hasil pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan jawaban,
menjelaskan sambil memberikan argumentasi, dan sejumlah
penalaran.
Terapkan 8 kunci keunggulan ini kedalam rencana
pelajaran setiap hari. Kaitkan kunci-kunci ini dengan kurikulum.
-
Integritas: Bersikaplah jujur, tulus, dan menyeluruh.
Selaraskan nilai-nilai dengan perilaku Anda
Kegagalan Awal
Kesuksesan:
Pahamilah bahwa kegagalan hanyalah memberikan informasi yang Anda butuhkan untuk
sukses
Bicaralah dengan Niat
Baik: Berbicaralah
dengan pengertian positif, dan bertanggung jawablah untuk berkomunikasi yang
jujur dan lurus. Hindari gosip.
Hidup di Saat
Ini: Pusatkan
perhatian pada saat ini dan kerjakan dengan sebaik-baiknya
Komitmen: Penuhi janji dan kewajiban, laksanakan
visi dan lakukan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan
Tanggung Jawab: Bertanggungjawablah atas tindakan
Anda.
Sikap Luwes dan
Fleksibel:
Bersikaplah terbuka terhadap perubahan atau pendekatan baru yang dapat membantu
Anda memperoleh hasil yang diinginkan.
Keseimbangan: Jaga keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa
Anda. Sisihkan waktu untuk membangun dan memelihara tiga bidang ini.
Guru yang seorang Quantum Teacher mempunyai ciri-ciri dalam
berkomunikasi yaitu :
-
Antusias : menampilkan semangat untuk
hidup
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Berwibawa : menggerakkan orang
Positif : melihat peluang dalam setiap
saat
Supel : mudah menjalin hubungan dengan beragam peserta
didik
Humoris : berhati lapang untuk menerima
kesalahan
Luwes : menemukan lebih dari satu untuk mencapai
hasil
Menerima : mencari di balik tindakan dan penampilan luar
untuk menemukan nilai-nilai inti
Fasih : berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan
jujur
Tulus : memiliki niat dan motivasi
positif
Spontan : dapat mengikuti irama dan tetap menjaga
hasil
Menarik dan tertarik : mengaitkan setiap informasi
dengan pengalaman hidup peserta didik dan peduli akan diri peserta
didik
Menganggap peserta didik “mampu” : percaya akan
keberhasilan peserta didik
Menetapkan dan memelihara harapan tinggi : membuat
pedoman kualitas hubungan dan kualitas kerja yang memacu setiap peserta didik
untuk berusaha sebaik mungkin
Semua peserta didik diusahakan untuk memiliki
modul/buku sumber belajar lainnya, dan buku yang bisa dipinjam dari
Perpustakaan. Tidak diperkenankan guru mencatat/menyuruh peserta didik untuk
mencatat pelajaran di papan tulis
Dalam melakukan penilaian guru harus berorientasi pada :
-
Acuan/patokan. Semua kompetensi perlu dinilai sesuai
dengan acuan kriteria berdasarkan indikator hasil belajar.
Ketuntasan Belajar. Ketuntasan belajar ditetapkan dengan
ukuran atau tingkat pencapaian kompetensi yang memadai dan dapat
dipertanggungjawakan sebagai prasyarat penguasaan kompetensi
berikutnya.
Metoda penilaian dengan menggunakan variasi, antara lain
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Tes Tertulis : pertanyaan-pertanyaan
tertulis
Observasi : pengamatan kegiatan
praktik
Wawancara : pertanyaan-pertanyaan langsung tatap
muka
Portfolio : Pengamatan melalui bukti-bukti hasil
belajar
Demonstrasi
: Pengamatan langsung kegiatan praktik/pekerjaan yang
sebenarnya
Kebijakan sekolah dalam KBM yang patut diperhatikan oleh
guru :
Guru wajib mengabsensi peserta didik setiap masuk kelas
Masuk kelas dan keluar kelas tepat waktu. Jam pertama
misalnya 07.30 dan jam terakhir harus pulang sama-sama setelah bel berbunyi.
Pada jam istirahat tidak diperkenankan ada kegiatan belajar
mengajar.
Guru wajib membawa buku absen & daftar nilai, Silabus, RPP, program
semester, modul/bahan ajar sejenisnya ketika sedang
mengajar
Selama KBM tidak boleh ada gangguan yang dapat
mengganggu konsentrasi peserta didik. Misalnya guru/peserta berkomitmen bersama
untuk tidak mengaktifkan HP ketika PBM berlangsung
Guru harus mendukung kebijakan sekolah baik yang berlaku
baik untuk dirinya sendiri maupun untuk peserta didik dan berlaku
proaktif.
Untuk pelanggaran oleh peserta didik maka hukuman dapat
ditentukan secara musyawarah bersama peserta didik, namun untuk pelanggaran
kategori berat sekolah berat menentukan kebijakan sendiri.
Pengalaman belajar hendaknya menggunakan sebanyak
mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran.
Terdapat kegiatan membaca, menjelaskan, demonstrasi,
praktek, diskusi, kerja kelompok, pengulangan kembali dalam menjelaskan dan cara
lain yang bisa ditemukan oleh guru.
Gunakan spidol warna-warni dalam membantu menjelaskan di
papan tulis.
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Disarankan menggunakan media pendidikan seperti projector, bagan, dan sebagainya.
Diperbolehkan belajar di luar kelas seperti di bawah
pohon, dipinggir jalan
Siswa belajar : 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa
yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang di lihat dan dengar,
70% dari apa yang dikatakan, dan 90% dari apa yang dikatakan dan lakukan
(Vernon A. Magnessen, 1983). Ini
menunjukkan guru mengajar dengan ceramah, maka siswa akan mengingat dan
menguasai hanya 20% karena siswa hanya mendengarkan. Sebaliknya jika guru
meminta siswa untuk melakukan sesuatu dan melaporkanknya maka akan mengingat dan
menguasai sebanyak 90%.
Guru harus selalu menghargai setiap usaha dan hasil
kerja siswa serta memberikan stimulus yang mendorong siswa untuk bernuat dan
berpikir sambil menghasilkan kara dan pikiran kreatif. Ini memungkinkan siswa
menjadi pembelajar seumur hidup. Untuk itu guru bisa menggunakan berbagai metoda
dan pengalaman belajar melalui contoh yang konstekstual. Setiap kesuksesan dalam
belajar siswa layak untuk dirayakan.
Suasana belajar siswa, guru dapat mengarahkan kearah ke
ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik.
Suasana belajar juga melibatkan mental-fisik-emosi –sosial siswa secara
aktif supaya memberi peluang siswa untuk mengamati dan merekam data hasil
pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan jawaban, menjelaskan sambil
memberikan argumentasi, dan sejumlah penalaran.
E. Penutup
Sekolah yang didirikan DePorter itu, menjadi pusat
percontohan tempat metode Quantum
dipraktikkan. Remaja, karyawan, eksekutif perusahaan, menjadi murid di sekolah
ini. Tujuannya satu: menjadi manusia baru. Itulah sebabnya Jack Canfielf,
penulis buku Chicken Soup of the
Soul mengatakan, metode ini akan mengobarkan kembali api yang ada di
dalam diri Anda.
Penulis telah melakukan uji coba di SMK Y untuk
melaksanakan pengajaran model quantum ini, namun ternyata tidak semudah
harapan dan teori yang ditulis oleh DePorter, penulis mengalami hambatan antara
lain :
1. Ketika ada musik dalam pembelajaran, para guru
merasa keberatan dan merasa aneh. Mereka menganggap musik justru mengganggu
konsentrasi
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
2. Guru dan Siswa SMK Y tidak terbiasa mendengar musik
klasik, instrument yang lembut. Sehingga ketika musik dipaksakan di dengarkan di
kelas, siswa malah mengantuk dan guru merasa terganggu
3. Tidak bisa selamanya guru berlaku manis, baik dan
perhatian kepada siswa. Justru sikap ini bisa diremehkan siswa. Jadi guru dalam
hal ini harus lengkap perangainya bisa marah namun juga bisa ramah.
Namun untuk penerapan di SMA Favorite di sebuah kota Anu
dan di sebuah Lembaga Bimbingan Belajar, sungguh Quantum Teaching merupakan keberhasilan
yang luar biasa antara guru, siswa dan sekolah/Lembaga Bimbel dalam bersama-sama
meraih puncak prestasi. Jika Anda menjadi guru apa dan di sekolah mana saja
silahkan mencoba menerapkan Quantum
Teaching, dan penulis ucapkan : Selamat menjadi Guru Quantum yang ‘kan
menjadikan kelas “Bergairah dan
Menyenangkan”
Penulis: Guruvalah
Sumber :
Buzan, Tony, The Min
Map Book, New York: Dutton,
1993
DePorter, Bobbi and Mike Hernacki, Quantum Learning, New
York: Dell Publishing, 2001
________. et. Al., Quantum Teaching, New
York : dell Publishing, 2001.
Lozanov, George, Suggestology and Suggestopedia, Paris :
makalah yang disajikan kepada United Nations Educational Scientific and Cultural
Organization, 1087
Megensen, Vernon, Innovative Abstracks 5, 25 National
Institute for Staff and Organizational Development, University of Texas, Austin,
Texas, 1993
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Komentar
Posting Komentar