Quantum Teaching - Menjadikan Kelas Menggairahkan

Quantum Teaching - Menjadikan Kelas Menggairahkan
Contributed by Hendry Risjawan
Friday, 16 January 2009
Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan, ditemukan

sebuah pendekatan pengajaran yang disebut dengan Quantum Teaching. Quantum Teaching sendiri berawal dari

sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria,

yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat

dan pasti mempengaruhi hasil belajar.

Pada perkembangan selanjutnya, Bobbi DePorter (penulis

buku best seller Quantum Learning

dan Quantum Teaching), murid Lozanov, dan Mike Hernacki, mantan guru dan

penulis, mengembangkan konsep Lozanov menjadi Quantum Learning. Metode belajar ini

diadopsi dari beberapa teori. Antara lain sugesti, teori otak kanan dan kiri,

teori otak triune, pilihan

modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) dan pendidikan

holistik.

Konsep itu sukses diterapkan di Super Camp, lembaga

kursus yang dibangun de Porter. Dilakukan sebuah penelitian untuk disertasi

doktroral pada 1991, yang melibatkan sekitar 6.042 responden. Dari penelitian

itu, Super Camp berhasil mendongkrak potensi

psikis siswa. Antara lain peningkatan motivasi 80%, nilai belajar 73% ,

meningkatkan harga diri 84% dan melanjutkan penggunaan keterampilan

98%.

Persamaan Quantum

Teaching ini diibaratkan mengikuti konsep Fisika Quantum

yaitu:

E = mc2

E = Energi (antusiasme, efektivitas

belajar-mengajar,semangat)

M = massa (semua individu yang

terlibat, situasi, materi, fisik)

c = interaksi (hubungan yang tercipta di

kelas)



Berdasarkan persamaan ini dapat dipahami, interaksi

serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap

efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik.



B. Arti Quantum

Teaching

Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang

mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum

Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara

menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui

interaksi yang terjadi di dalam kelas.

Dalam Quantum

Teaching bersandar pada konsep ‘Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan

dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran

dengan Quantum Teaching tidak

hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa

juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan

ketika belajar.

Dengan Quantum teaching kita dapat mengajar dengan

memfungsikan kedua belahan otak kiri dan otak kanan pada fungsinya

masing-masing. Penelitian di Universitas California

mengungkapkan bahwa masing-masing otak tersebut mengendalikan aktivitas

intelektual yang berbeda.

Otak kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi,

dan hal lain yang memerlukan pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan

yang deduktif dan analitis. Bgian otak ini yang digunakan berpikir mengenai

hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah. Kita dapat memfokuskan diri pada

garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan tentang warna dan

irama.

Otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak

dengan penuh imajinasi. Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain

yang memerlukan kreativitas, orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik.

Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang terikat oleh parameter ilmiah dan

matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala rupa dan bentuk, warna-warni

dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran dan dimensi yang

mengikat.

C. Prinsip Quantum

Teaching

Prinsip dari Quantum

Teaching, yaitu:

1. Segalanya

berbicara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran

semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.

2. Segalanya

bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi

yang kita ajarkan.

Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
3. Pengalaman

sebelum konsep, dari pengalaman guru dan siswa diperoleh banyak

konsep.

4. Akui setiap

usaha, menghargai usaha siswa sekecil apa pun.

5. Jika layak

dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus memberi pujian pada

siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita. Misalnya saja dengan memberi

tepuk tangan, berkata: bagus!, baik!, dll.



Kerangka rancangan Belajar Quantum Teaching yang dikenal sebagai

TANDUR

1. TUMBUHKAN. Tumbuh-

kan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaat BAgiKU



(AMBAK), dan manfaatkan kehidupan

pelajar

ALAMI. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang

dapat dimengerti semua pelajar

NAMAI. Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus,

strategi sebuah “masukan”

DEMONSTRASIKAN. Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk

‘menunjukkan bahwa mereka tahu”

ULANGI. Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan

menegaskan , “Aku tahu dan memang tahu ini”.

RAYAKAN. Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan

pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan



D. Petunjuk Pelaksanaan Quantum Teaching (Contoh Kasus di SMA

Anu)

Guru wajib memberi keteladanan sehingga layak menjadi

panutan bagi peserta didik, berbicaralah yang jujur , jadi pendengar yang baik

dan selalu gembira (tersenyum).

Guru harus membuat suasana belajar yang

menyenangkan/kegembiraan. “learning is

most effective when it’s fun. ‘Kegembiraan’ disini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan
Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajari) ,

dan nilai yang membahagiakan pada diri peserta didik.

Lingkungan Belajar yang aman, nyaman dan bisa membawa

kegembiraan:

Pengaturan meja dan kursi diubah dengan berbagai bentuk

seperti bentuk U, lingkaran

Beri tanaman, hiasan lain di luar maupun di dalam kelas

Pengecatan warna ruangan, meja, dan kursi yang yang

menjadi keinginan dan kebanggaan kelas

Ruangan kelas dihiasi dengan poster yang isinya slogan,

kata mutiara pemacu semangat, misalnya kata: “Apapun yang dapat Anda lakukan, atau ingin Anda

lakukan, mulalilah. Keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan, dan keajaiban di

dalamnya” (Goethe).

Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan

terlibat dan berpengaruh yang kuat pada proses belajarnya. Guru dapat

mempengaruhi suasana emosi siswa dengan cara :

-

kegiatan-kegiatan pelepas stres seperti menyanyi

bersama, mengadakan permainan, outbond dan sebagainya.

aktivitas-aktivitas yang menambah kekompakan seperti

melakukan tour, makan bersama dan sebagainya.

menyediakan forum bagi emosi untuk dikenali dan

diungkapkan yaitu melalui bimbingan konseling baik oleh petugas BP/BK maupun

guru itu sendiri.

Memutar musik

klasik ketika proses belajar mengajar berlangsung. Namun sekali-kali

akan diputarkan instrumental dan

bisa diselingi jenis musik lain untuk bersenang-senang dan jeda dalam

pembelajaran.

Sikap guru kepada peserta didik :

-

Pengarahan “Apa manfaat materi pelajaran ini bagi

peserta didik” dan tujuan

Perlakukan peserta didik sebagai manusia

sederajat

Selalu menghargai setiap usaha dan merayakan hasil kerja

peserta didik

Memberikan stimulus yang mendorong peserta

didik

Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Mendukung peserta 100% dan ajak semua anggota kelas

untuk saling mendukung

Memberi peluang peserta didik untuk mengamati dan

merekam data hasil pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan jawaban,

menjelaskan sambil memberikan argumentasi, dan sejumlah

penalaran.

Terapkan 8 kunci keunggulan ini kedalam rencana

pelajaran setiap hari. Kaitkan kunci-kunci ini dengan kurikulum.

-

Integritas: Bersikaplah jujur, tulus, dan menyeluruh.

Selaraskan nilai-nilai dengan perilaku Anda

Kegagalan Awal

Kesuksesan:

Pahamilah bahwa kegagalan hanyalah memberikan informasi yang Anda butuhkan untuk

sukses

Bicaralah dengan Niat

Baik: Berbicaralah

dengan pengertian positif, dan bertanggung jawablah untuk berkomunikasi yang

jujur dan lurus. Hindari gosip.

Hidup di Saat

Ini: Pusatkan

perhatian pada saat ini dan kerjakan dengan sebaik-baiknya

Komitmen: Penuhi janji dan kewajiban, laksanakan

visi dan lakukan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan

pekerjaan

Tanggung Jawab: Bertanggungjawablah atas tindakan

Anda.

Sikap Luwes dan

Fleksibel:

Bersikaplah terbuka terhadap perubahan atau pendekatan baru yang dapat membantu

Anda memperoleh hasil yang diinginkan.

Keseimbangan: Jaga keselarasan pikiran, tubuh, dan jiwa

Anda. Sisihkan waktu untuk membangun dan memelihara tiga bidang ini.

Guru yang seorang Quantum Teacher mempunyai ciri-ciri dalam

berkomunikasi yaitu :

-

Antusias : menampilkan semangat untuk

hidup

Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Berwibawa : menggerakkan orang

Positif : melihat peluang dalam setiap

saat

Supel : mudah menjalin hubungan dengan beragam peserta

didik

Humoris : berhati lapang untuk menerima

kesalahan

Luwes : menemukan lebih dari satu untuk mencapai

hasil

Menerima : mencari di balik tindakan dan penampilan luar

untuk menemukan nilai-nilai inti

Fasih : berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan

jujur

Tulus : memiliki niat dan motivasi

positif

Spontan : dapat mengikuti irama dan tetap menjaga

hasil

Menarik dan tertarik : mengaitkan setiap informasi

dengan pengalaman hidup peserta didik dan peduli akan diri peserta

didik

Menganggap peserta didik “mampu” : percaya akan

keberhasilan peserta didik

Menetapkan dan memelihara harapan tinggi : membuat

pedoman kualitas hubungan dan kualitas kerja yang memacu setiap peserta didik

untuk berusaha sebaik mungkin

Semua peserta didik diusahakan untuk memiliki

modul/buku sumber belajar lainnya, dan buku yang bisa dipinjam dari

Perpustakaan. Tidak diperkenankan guru mencatat/menyuruh peserta didik untuk

mencatat pelajaran di papan tulis

Dalam melakukan penilaian guru harus berorientasi pada :

-

Acuan/patokan. Semua kompetensi perlu dinilai sesuai

dengan acuan kriteria berdasarkan indikator hasil belajar.

Ketuntasan Belajar. Ketuntasan belajar ditetapkan dengan

ukuran atau tingkat pencapaian kompetensi yang memadai dan dapat

dipertanggungjawakan sebagai prasyarat penguasaan kompetensi

berikutnya.

Metoda penilaian dengan menggunakan variasi, antara lain

Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Tes Tertulis : pertanyaan-pertanyaan

tertulis

Observasi : pengamatan kegiatan

praktik

Wawancara : pertanyaan-pertanyaan langsung tatap

muka

Portfolio : Pengamatan melalui bukti-bukti hasil

belajar

Demonstrasi

: Pengamatan langsung kegiatan praktik/pekerjaan yang

sebenarnya

Kebijakan sekolah dalam KBM yang patut diperhatikan oleh

guru :

Guru wajib mengabsensi peserta didik setiap masuk kelas

Masuk kelas dan keluar kelas tepat waktu. Jam pertama

misalnya 07.30 dan jam terakhir harus pulang sama-sama setelah bel berbunyi.

Pada jam istirahat tidak diperkenankan ada kegiatan belajar

mengajar.

Guru wajib membawa buku absen & daftar nilai, Silabus, RPP, program

semester, modul/bahan ajar sejenisnya ketika sedang

mengajar

Selama KBM tidak boleh ada gangguan yang dapat

mengganggu konsentrasi peserta didik. Misalnya guru/peserta berkomitmen bersama

untuk tidak mengaktifkan HP ketika PBM berlangsung

Guru harus mendukung kebijakan sekolah baik yang berlaku

baik untuk dirinya sendiri maupun untuk peserta didik dan berlaku

proaktif.

Untuk pelanggaran oleh peserta didik maka hukuman dapat

ditentukan secara musyawarah bersama peserta didik, namun untuk pelanggaran

kategori berat sekolah berat menentukan kebijakan sendiri.

Pengalaman belajar hendaknya menggunakan sebanyak

mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran.

Terdapat kegiatan membaca, menjelaskan, demonstrasi,

praktek, diskusi, kerja kelompok, pengulangan kembali dalam menjelaskan dan cara

lain yang bisa ditemukan oleh guru.

Gunakan spidol warna-warni dalam membantu menjelaskan di

papan tulis.

Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
Disarankan menggunakan media pendidikan seperti projector, bagan, dan sebagainya.

Diperbolehkan belajar di luar kelas seperti di bawah

pohon, dipinggir jalan

Siswa belajar : 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa

yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang di lihat dan dengar,

70% dari apa yang dikatakan, dan 90% dari apa yang dikatakan dan lakukan

(Vernon A. Magnessen, 1983). Ini

menunjukkan guru mengajar dengan ceramah, maka siswa akan mengingat dan

menguasai hanya 20% karena siswa hanya mendengarkan. Sebaliknya jika guru

meminta siswa untuk melakukan sesuatu dan melaporkanknya maka akan mengingat dan

menguasai sebanyak 90%.

Guru harus selalu menghargai setiap usaha dan hasil

kerja siswa serta memberikan stimulus yang mendorong siswa untuk bernuat dan

berpikir sambil menghasilkan kara dan pikiran kreatif. Ini memungkinkan siswa

menjadi pembelajar seumur hidup. Untuk itu guru bisa menggunakan berbagai metoda

dan pengalaman belajar melalui contoh yang konstekstual. Setiap kesuksesan dalam

belajar siswa layak untuk dirayakan.

Suasana belajar siswa, guru dapat mengarahkan kearah ke

ranah kognitif, afektif

dan psikomotorik.

Suasana belajar juga melibatkan mental-fisik-emosi –sosial siswa secara

aktif supaya memberi peluang siswa untuk mengamati dan merekam data hasil

pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan jawaban, menjelaskan sambil

memberikan argumentasi, dan sejumlah penalaran.



E. Penutup

Sekolah yang didirikan DePorter itu, menjadi pusat

percontohan tempat metode Quantum

dipraktikkan. Remaja, karyawan, eksekutif perusahaan, menjadi murid di sekolah

ini. Tujuannya satu: menjadi manusia baru. Itulah sebabnya Jack Canfielf,

penulis buku Chicken Soup of the

Soul mengatakan, metode ini akan mengobarkan kembali api yang ada di

dalam diri Anda.



Penulis telah melakukan uji coba di SMK Y untuk

melaksanakan pengajaran model quantum ini, namun ternyata tidak semudah

harapan dan teori yang ditulis oleh DePorter, penulis mengalami hambatan antara

lain :

1. Ketika ada musik dalam pembelajaran, para guru

merasa keberatan dan merasa aneh. Mereka menganggap musik justru mengganggu

konsentrasi

Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44
2. Guru dan Siswa SMK Y tidak terbiasa mendengar musik

klasik, instrument yang lembut. Sehingga ketika musik dipaksakan di dengarkan di

kelas, siswa malah mengantuk dan guru merasa terganggu

3. Tidak bisa selamanya guru berlaku manis, baik dan

perhatian kepada siswa. Justru sikap ini bisa diremehkan siswa. Jadi guru dalam

hal ini harus lengkap perangainya bisa marah namun juga bisa ramah.

Namun untuk penerapan di SMA Favorite di sebuah kota Anu

dan di sebuah Lembaga Bimbingan Belajar, sungguh Quantum Teaching merupakan keberhasilan

yang luar biasa antara guru, siswa dan sekolah/Lembaga Bimbel dalam bersama-sama

meraih puncak prestasi. Jika Anda menjadi guru apa dan di sekolah mana saja

silahkan mencoba menerapkan Quantum

Teaching, dan penulis ucapkan : Selamat menjadi Guru Quantum yang ‘kan

menjadikan kelas “Bergairah dan

Menyenangkan”



Penulis: Guruvalah
Sumber :

Buzan, Tony, The Min

Map Book, New York: Dutton,

1993

DePorter, Bobbi and Mike Hernacki, Quantum Learning, New

York: Dell Publishing, 2001

________. et. Al., Quantum Teaching, New

York : dell Publishing, 2001.

Lozanov, George, Suggestology and Suggestopedia, Paris :

makalah yang disajikan kepada United Nations Educational Scientific and Cultural

Organization, 1087

Megensen, Vernon, Innovative Abstracks 5, 25 National

Institute for Staff and Organizational Development, University of Texas, Austin,

Texas, 1993

Trainers Club Indonesia
http://www.trainersclub.or.id Powered by Joomla! Generated: 8 August, 2011, 11:44

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

manajemen sarana dan prasarana

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA (KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KESIAPAN BELAJAR)