MEMBANGUN KARAKTER BANGSA ITU BUTUH PERJUANGAN BANYAK PIHAK

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA ITU BUTUH PERJUANGAN BANYAK PIHAK
Oleh : Prof. DR. Rasidi, M.Pd
                Saat ini sedang hangat tentang isu dan penerapan pendidikan karakter bngsa yang harus dilaksanakan oleh semua elemen pendidikan. Hal ini disinyalir karena banyaknya permasalahan bangsa yang begitu rumit dan problematika yang tak berujung penyelesaiannya. Permasalahan dari skala kecil hingga skala pemerintahan. Permasalahan kecil begitu banyak dari kemiskinan, perbudakan terselubung, kelaparan, berujung pada pembunuhan moral dan sikap sosia yang keliru. Permasalahan ditingkat pemerintahan mulai dari masalah kepemimpinan nasional, partai politik, anggota dewan yang bersikap layaknya anak TK sampai pada degradasi dan manipulasi politik. Banyak hal yang menarik dari masalah ini, dan yang sangat penting adalah masalah tentang penyebab dari maslah ini. Banyak yang mngkambinghitamkan pendidikan sebagai akar masalah dari degradasi moral bangsa. Dengan banyaknya perdebatan tentang masalah ini, ada sisi positif yang bisa kita ambil bahwa hal ini membuat banyak orang lebih kritis dan peduli terhadap permasalahan bangsa khususnya di bidang pendidikan. Pendidikan dianggap telah gagal dalam mendidik putra-putri bangsa sehingga banyak kolusi, korupsi dan nepotisme. Atas latar belakang inilah makanya perlunya konsepsi untuk memperbaiki bangsa ini dengan memperbaiki moral dan sikap bangsa melalui pendidikan karakter bangsa. Pendidikan karakter bangsa yang sejatinya diberikan pada kepada anak pada semua aspek kehidupan, dengan berbagai segi dan keterampilan oleh orang tua, guru, dan masyarakat. Orang tua mempunyai peran yang paling vital karena sebagian besar hidup anak dilibatkan bersama orangtua, dan memang banyak benarnya ketika ada pepatah yang mengatakan bahwa ‘ buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’ ini mengisyaratkan bahwa perilaku dan sikap anak tidak berbeda jauh dengan perilaku dan sikap orang tuanya. Anak – banyak meniru mulai dari perkataan, pikiran dan perbuatan dari orang tua sebagai model. Disini orang tua diwajibkan untuk menjadi super model yaitu teladan yang terbaik bagi anak, bukan hanya teladan yang baik tapi juga teladan yang yang terbaik karena kita harapkan anak akan menjadi anak yang terbaik bukan hanya anak baik. Guru merupakan bagian vital yang kedua setelah orang tua, karena orang tua telah melimpahkan sebagian wewenang untuk mendidik anaknya kepada guru. Wewenang itu berupa kesempatan untuk mendidik secara formal dalam lembaga pendidikan. Guru mempunyai kharisma yang begitu besar dimana siswa seringkali mempunyai pengaruh dan tingkat ,kepercayaan yang begitu tinggi dari seorang guru. Dalam beberapa kasus pun membuktikan bahwa siswa lebih percaya dan patuh kepada apa yang dikatakan oleh guru dibandingkan oleh orang tuanya. Tingkat kharismatik inilah yang sangat membantu terbentuknya karakter baik dalam jiwa setiap anak. Masyarakat ini banyak dikesampingkan dengan menganggap bahwa masyarakat tidak ikut bertanggungjawab terhadap keberhasilan pembentukan karakter siswa yang baik. Sebenarnya masyarakat mempunyai tanggungjawab yang sama besarnya dengan orang tua, hanya yang membedakan adalah masyarakat bertanggungjawab secara kolektif. Masyarakat yang memberikan lingkungan belajar, bermain dan membangun interaksi. Lingkungan yang baik akan menghasilkan panen yang baik juga. Lingkungan ini diibaratkan bagai ladng, jika ladang yang merupakan ladang yang baik, subur dan terjaga maka apapun tanaman yang ditanam diladang itu akan menghasilkan tanaman yang baik.begitu juga ketika ladang itu tidak subur, tidak terjaga maka tanaman terbaik apapun jika ditanam maka hasilnya tidak akan baik. Lingkungan masyarakat perlu adanya kordinasi antar warga untuk mendukung dan menciptakan lingkungan yang baik. Orang tua, guru dan masyarakat mempunyai perannya masing-masing dalam mendukung penanaman karakter bangsa, layaknya alat musik sendiri-sendiri yang mempunyai keunikan dan kekhsan untuk memperoleh harmoni dalam orchestra permainan musik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

manajemen sarana dan prasarana

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA (KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KESIAPAN BELAJAR)